Ads Top

Puisi: Yang Tak Lengah

Apresiasi kebudayaan perlawanan petani

Hening
pagi
rinai gerimis lembut
langit
abu abu legam-tua
secarik hitam di ufuk
angin, mengelus basah-sejuk
cemara, berselimut jaring kristal sisa rinai gerimis
nyiur, merunduk kuyup
rumput, abai memeluk alur himpunan himpunan mungil gerimis
tanah, gembur menyantuni langit
dengan harum bumi
dari kaki kaki rakyat yang menjejakinya
yang kali ini harus tabah
karena
bumi
yang tetap hening ini
mengajarkan rakyat
untuk merunduk
tetap mengenali cinta
rakyat tak pernah lengah
mengenali cinta
untuk melawan
dengan tabah
tak goyah oleh kekalahan
karena hanya tinggal mencari hening
di bumi yang mengharumi kaki kaki jiwanya
untuk mengenali cinta--melawan tak (mau) kenal kalah
ya, cinta adalah melawan tak (mau) kenal kalah
itu lah rakyat dan aku, seharusnya.


Untuk Petani Surokonto Wetan

Oleh Danial Indrakusuma

No comments: