Ads Top

Solidaritas Berbagai Organisasi Rakyat Atas Penangkapan 2 Pejuang Agraria Dari Surokonto Wetan

Bebaskan tanpa syarat Petani Surokonto Wetan yang dikriminalisasi Perhutani

DAULATANI - Penangkapan terhadap Pejuang Agraria dari Surokonto Wetan (30/03) yakni Kiyai Nur Azis dan mbah Rusmin dalam perjalanan dari LBH Semarang tidak menyurutkan semangat petani untuk terus berlawan. Para petani semakin siap dan waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.


"Saat ini kami tengah membangun 4 titik posko perlawanan," ujar salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya.


Semangat warga ini tentu saja tidak timbul begitu saja. "Sejak awal memang kami telah bergerak secara kolektif," lanjutnya.


Kemudian ia menambahkan, Kiai Nur Aziz dan Sutrisno Rusmin adalah pimpinan yang mereka tunjuk.


Situasi paska penangkapan pejuang agraria itu memang sempat membuat panas. Apalagi berlangsung di depan anak-anak. Inilah kemudian yang mendatangkan simpati dari berbagai pihak.


Selain dari SeBUMI (Serikat Kebudayaan Masyarakat Indonesia) dan PPRI (Pusat Perlawanan Rakyat Indonesia) yang sejak awal memang sudah membangun sekutu dengan PPSW (Perkumpulan Petani Surokonto Wetan).


Paska penangkapan berdatangan berbagai organisasi memberikan solidaritas untuk bergerak bersama melakukan perlawanan. Banyak pihak yang sangat memprihatinkan nasib anak dan perempuan di desa Surokonto Wetan.


Seperti beberapa waktu lalu (4/4) hadir dari Komnas Perempuan dan PPT Jawa Tengah serta (8/4) hadir pula lembaga yang konsen terhadap hak hak anak, yaitu Yayasan 'Setara' Semarang dan Yayasan 'Guyub bocah' / 'Satu Nama' Jogja.





No comments: